Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dengan Metode Membaca Buku Dongeng Pada Anak di Panti Asuhan Al Kahfi Medan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan cerita dongeng dan melihat kemampuan Kognitifnya, dengan memberikan metode membaca buku dongeng pada anak di Panti Asuhan Al Kahfi Medan adalah sautu kegiatan yang sangat menarik bagi anak-anak, Ada beberapa anak yang sudah dikelompokan atara lain anak-anak di fase usia 7 sampai 12 tahun, Piaget membagi perkembangan kognitif ke dalam empat fase, yaitu fase sensorimotor, fase pra-operasional, fase operasi konkret, dan fase operasi formal Fase Operasi Konkret (usia 7- 12 tahun) Pada fase operasi konkret, kemampuan anak untuk berpikir secara logis sudah berkembang, dengan syarat, obyek yang menjadi sumber berpikir logis tersebut hadir secara konkret. Kemampuan berpikir ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas mental seperti mengingat, memahami dan mampu memecahkan masalah. Anak sudah lebih mampu berfikir, belajar, mengingat dan berkomunikasi karena proses kognitifnya tidak lagi egosentrisme dan lebih logis.Anak diajak bermain dongeng untuk melatih kemampuan kognitifnya, karena Dongeng adalah cerita yang dituturkan bersifat hiburan yang biasanya ceritanya tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan. Dongeng merupakan sebuah bentuk karya sastra yang ceritanya fiktif atau tidak benar-benar terjadi dan bersifat untuk menghibur dan dalam cerita dongeng terdapat ajaran moral.Dengan mendengar dongeng anak-anak menyukai permainan yang menghibur sambil mengasah kemampuan kognitif ketika si pendongeng bertanya kembali tentang isi ceita. JenisnDongeng binatang (animal tales), merupakan sebuah dongeng dengan tokoh dalam cerita adalah binatang liar dan binatang peliharaan. Binatang-binatang tersebut diibaratkan dapat berbicara dan berperilaku seperti layaknya manusia. Bentuk khusus dari dongeng binatang adalah fabels. Fabels sendiri merupakan sebuah dongeng binatang yang mengandung pesan moral didalamnya, yakni perilaku baik dan perilaku buruk, cerita Sikancil dari sipendongeng yang sudah di konsep dengan tema, alur dan latar belakang yang sesuai maka anak-anak sebenarnya sudah melakukan proses kognitif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, M. (2012). Anak berkesulitan belajar.
Ahmad Susanto, M. P. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: pengantar dalam berbagai aspeknya. Kencana.
Azkiya, N. R. (2016). Pengaruh mendengarkan dongeng terhadap kemampuan bahasa pada anak prasekolah (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2021/06/02/melatih-perkembangan-kognitif-anak-melalui-dongeng/
https://www.dancow.co.id/dpc/artikel/1-plus/manfaat-membaca-dongeng-untuk-anak
https://www.kompasiana.com/ditanurwijaya/5cb8c59a95760e07487bcec5/pengaruh-dongeng-terhadap-kognitif-anak
Fauziddin, M. (2014). Pembelajaran PAUD bermain, cerita, dan bernyanyi secara islami. Bandung: Rosda
Danandjaja, J. (1994). Folklor Indonesia, ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain (cet. Keempat). Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Jamaris, M. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak, Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana.
Mu'min, S. A., & Yultas, N. S. (2020). Efektifitas Penerapan Metode Bermain dengan Media Puzzle dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak. Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 12(2), 226-239.
Sujiono, N. Y. dkk. 2008. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
DOI: http://dx.doi.org/10.30700/jm.v3i1.1299
Article Metrics
Abstract view : 464 timesPDF - 333 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 JUDIMAS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
JUDIMAS (Jurnal Inovasi Pengabdian Kepada Masyarakat) terindex di :