Bot Alert Snort dengan Telegram Bot API pada Intrusion Detection System: Studi Kasus IDS pada Server Web
Abstract
Laporan serangan yang diterima oleh Intrustion Detection System merupakan salah satu indikasi adanya upaya untuk melakukan penyerangan terhadap sistem. Sebagai bagian dari pencegahan terhadap adanya serangan, system administrator harus mengawasi sistem tersebut setiap waktunya. Bot atau robot digunakan untuk melakukan otomatisasi terhadap suatu kegiatan yang berulang, dan dapat dimanfaatkan untuk menggantikan fungsi pengawasan secara terus menerus yang dilakukan oleh system administrator. Telegram menyediakan fitur untuk menggunakan layanan instant messenger secara otomatis yang salah satu fiturnya adealah layanan bot. Dengan adanya penggabungan antara fitur bot Telegram dan Intrusion Detection System, dapat menyederhanakan proses monitoring dengan cara mengirimkan informasi secara otomatis setiap kali sistem mengalami serangan dari pihak luar. Penelitian ini menguji kehandalan dari system IDS yang dibangun menggunkaan Raspberry Pi dan digabungkan dengan Telegram Bot API sebagai media alert serangan yang terjadi. Dari hasil pengujian didapat bahwa dalam intensitas serangan yang kecil dan menengah, sistem masih mampu melakukan pengiriman alert ke administrator, namun untuk intensitas serangan yang besar, sistem tidak dapat mengirim alert karena resource sistem telah habis untuk mendeteksi serangan tersebut.
Kata kunci: Telegram Bot API, Intrution Detection System, Web Server
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30700/pss.v1i1.217
Article Metrics
Abstract view : 2835 timesPDF - 1508 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sudah terindex di :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Sponsor:
Partners & Co-Organizers:










